Andreas-Pasolympia-Photo_30

Setiap orang memiliki panggilan hidupnya masing-masing, dan untuk Andreas panggilan itu adalah di bidang komunikasi. Lahir dengan virus toksoplasma yang nyaris merenggut nyawanya, ia tumbuh menjadi pribadi yang sulit untuk berkomunikasi pada masa kecilnya. Jangankan untuk berbicara kepada ribuan orang seperti yang saat ini ia sering lakukan, untuk berbicara didepan kelas saja Andreas kecil tak mampu melakukannya. Namun satu hal yang ia percaya saat itu, bahwa setiap manusia ditakdirkan untuk sebuah jalan hidup yang ajaib.

Komunikasi, Sebuah Jalan Keajaiban

Petualangan demi petualangan ia lalui, Andreas mulai memahami bahwa komunikasi adalah kemampuan yang dapat dipelajari. Ia mulai gemar mengeksplorasi dunia komunikasi, bahkan di usia belasan tahun ia telah menjadi trainer pemberdayaan diri. Hal itu semakin berkembang ketika ia mengambil studi komunikasi pada masa kuliahnya, menjadi salah satu lulusan terbaik, dan mengambil gelar Master. Sembari kuliah ia aktif melatih berbagai ilmu pemberdayaan diri seperti hipnoterapi, neuro-linguistic programming, dan meditasi ke berbagai organisasi dan individu. Setelah bertahun-tahun mengeksplorasi dunia komunikasi, ia percaya bahwa komunikasi adalah panggilan hidupnya.

Meniti Tangga Kompetensi

Andreas dipertemukan kepada berbagai guru yang menuntunnya hingga kini. Belajar pada guru-guru terbaik seperti Stephen Gilligan dan Anthony Robbins, ia mewarisi kemampuan untuk menjadikan komunikasi sebagai sarana transformasi yang ajaib. Sebagai cucu murid dari Milton Erickson yang adalah Bapak Hipnoterapi Modern Dunia, tentu ilmu hipnosis sangat mempengaruhi bagaimana Andreas memandang proses komunikasi. Apalagi disertai ketertarikan Andreas kepada ilmu-ilmu yang mendalam seperti Zen, filsafat, dan memetika budaya. Selain itu Andreas juga memiliki puluhan sertifikasi yang menunjang kompetensinya dalam dunia komunikasi dan pengembangan diri.

Sebuah Panggilan Untuk Berbagi

Di dunia praktis Andreas telah mengeksplorasi selama bertahun-tahun mengenai fenomena komunikasi, selain itu di dunia akademis Andreas juga melakukan penelitian-penelitian komunikasi terutama di area komunikasi semiotik. Setelah semakin mendalami komunikasi, Andreas merasa bahwa adalah panggilan hidupnya untuk berbagi mengenai komunikasi ajaib. Andreas percaya komunikasi dapat menjadi sarana untuk saling berbagi berkat. Andreas percaya bahwa kemampuan komunikasi dititipkan kepadanya untuk suatu tujuan. Kemampuan yang tidak akan ia bawa mati, namun dapat ia bagikan pada dunia ini.